Dalam menanam hidroponik, semakin kita tahu tentang hidroponik, justru semakin kita perlu lebih banyak tahu hal lain terkait hidroponik. Ternyata semakin banyak yang kita tidak tahu.
Salah satu pertanyaannya adalah seperti yang ada di judul artikel ini, Berapa kali kita harus mengganti air nutrisi ab mix yang ada di instalasi hidroponik? ata dalam kata lain, apakah air nutrisi hidroponik perlu diganti selama periode tanam?
Jawabanya, bisa IYA, bisa TIDAK. Tergantung tanaman apa dan berapa lama kita menanam. Untuk tanaman usia pendek, misalnya kangkung, yang tidak sampai satu bulan, biasanya tidak perlu dilakukan penggantian air nutrisi, hanya perlu menambah tiap 1 minggu sekali.
Untuk tanaman lebih dari satu bulan, perlu disiapkan TDS Meter, untuk cek kadar nutrisi sekaligus mengukur tingkat ‘kekeruhan’ air. Untuk memfilter kotoran agar air nutrisi tidak keruh, bisa menggunakan kasa atau filter air yang biasa dipakai di aquarium. Hanya air dan nutrisi saja yang boleh lewat ke tanaman, untuk kotoran harus nyangkut di filter.
TDS juga diperlukan untuk melihat kadar nutrisi yang ada, apakah perlu ditambah atau tidak. Tambahkan nutrisi dari ab mix jika diperlukan.
Selama tingkat ‘kekeruhan’ air masih bisa ditoleransi, dibuktikan dengan air yang masih cenderung bening, maka penggantian nutrisi masih belum diperlukan.
Meskipun air masih cenderung bersih, ph nya perlu dicek dengan ph meter. Jika sudah cukup tinggi, misalnya 8 ke atas, maka perlu diturunkan dengan ph down. Dicek lagi, jika ph-nya sudah turun, maka air nutrisi masih aman dipakai, artinya tidak perlu diganti.
Air nutrisi perlu diganti jika airnya keruh, bahkan setelah difilter dan ph nya sulit diturunkan meskipun sudah diberi ph down. Yang artinya kualitas airnya sudah terlalu buruk untuk dipakai. Harus diganti, tentu saja dengan menambahkan nutrisi ab mix lagi.
Menurut pengalaman, penggantian air nutrisi ini antara sekitar 5-8 minggu sekali, meskipun hal ini tidak selalu terjadi, tergantung situasi dan kondisi. Situasi lingkungan yang cenderung panas, mudah menyebabkan ph naik, metabolisme tanaman juga sangat tinggi sehingga menimbulkan residu yang akan mengotori air nutrisi.
Silahkan perhatikan kondisi visual air nutrisi dan kondisi visual tanaman. Jika air nutrisi sudah mulai keruh, silahkan cek dengan TDS meter dan ph meter. Kondisi visual juga terlihat dari tanaman, jika terasa kurang segar dan kurang hijau, perlu dicek juga dengan TDS dan Ph meter.